Tokoh Agama Dan Tokoh Masyarakat Kota Mataram Ikuti Workshop Kamtibnas
Worskhop tersebut membahas tentang solusi penjegahan timbulnya penyakit masyarakat di Kota Mataram, mengingat semakin pesatnya pertumbuhan diberbagai sektor yang yang juga bisa berdampak negatif terhadap pertumbuhan penyakit masyarakat.
Workshop kerjasama dan penyuluhan tentang peredaran dan penggunaan miras (minuman keras), narkoba, prostistusi, perjudian, aksi premanisme, kerusuhan dan gangguan trantibum (ketentraman dan ketertiban umum) dengan narasumber dari pihak kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram ini dibuka oleh Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana.
Mohan menggambarkan kondisi masyarakat Kota Mataram yang saat ini telah mengalami pergeseran dari sebelumnya masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang maju. Ciri masyarakat perkotaan yang cenderung materialistik dan individualis makin jelas dirasakan di kalangan masyarakat Kota Mataram, dan perlu mendapatkan perhatian khusus yang harus dicermati bersama.
Mohan berharap agar peserta workshop mampu menganalisa kondisi yang terjadi di masyarakat dan menyumbangkan pemikiran yang konstruktif. "Kajian ini penting sekali, sebagai pondasi untuk nantinya dijadikan kebijakan.
Ia menegaskan perkembangan Kota Mataram yang sangat pesat berpengaruh cukup besar pada pola interaksi sosial masyarakat. Dengan derasnya arus investasi di Kota Mataram, ekonomi menjadi semakin kompetitif, dan kebutuhan ekonomi pun makin besar. Masyarakat Kota Mataram harus bersaing secara terbuka dengan pendatang dari luar yang datang ke Kota Mataram, sementara pemerintah berkewajiban memberikan kesempatan yang sama untuk bersaing.
Sehingga melalui workshop ini akan disimpulkan langkah-langkah preventif untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit sosial di tengah masyarakat, serta langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk meredamnya. "Semoga workshop ini memberi manfaat dan kemaslahatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Kota Mataram", tutup Mohan.
No comments: