Program MPBM Kota Mataram Mendapat Pujian Peserta DiklatPim LAN Makassar

Pelaksanaan Program Musyawarah Pembangunan Berbasis Masyarakat (MPBM) di Kota Mataram yang telah berjalan sejak tahun 2009, mendapat pujian dari Peserta Diklatpim tingkat III angkatan X Pusat Kajian Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar yang mengadakan Observasi Lapangan selama 3 hari (5-7/6) di Kota Mataram. 

Kedatangan peserta Diklatpim sebanyak 30 orang menurut Pimpinan Rombongan DR. Muhammad Firdaus, MBA karena melihat perkembangan Kota Mataram dalam beberapa aspek terutama terkait layanan kesehatan, pariwisata, reformasi birokrasi serta kelestarian lingkungan.

Dijelaskan Firdaus, dirinya secara khusus telah menjadikan Kota Mataram sebagai obyek penelitian dalam menempuh studi jenjang Doktoral tahun 2010 lalu. Pihaknya sangat tertarik melihat pola pembangunan yang dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat sebagai pelaku dalam pembangunan. Ia mencontohkan, Pemerintah Kota Mataram telah mampu mendorong salah satu wilayah nelayan di Kecamatan Sekarbela menjadi lingkungan yang dahulu miskin kini masyarakatnya telah berdaya. Demikian pula dengan wilayah lainnya.

Sementara itu, Sekrataris Daerah Kota Mataram Ir. H.L. Makmur Said, MM yang menerima rombongan Diklatpim menyebutkan, pelaksanaan MPBM di Kota Mataram diawali tahun 2009 dimana Pemkot Mataram bekerjasama dengan GTZ sebagai mitra dalam menjaring aspirasi masyarakat dalam hal pembangunan. 

Menurut Sekda, program MPBM tidak jauh berbeda dengan pola Musrembang yang selama ini dilakukan. Hal mendasar yang membedakan yakni dalam pola MPBM, SKPD terkait hanya sebagai pendengar dalam MPBM tingkat Kelurahan. Usulan masyarakat di tingkat Kelurahan akan dibahas kembali oleh masyarakat difasilitasi oleh Fasilitator dari GTZ. Jika dalam satu program terdapat 2 usulan yang berasal dari SKPD dan masyarakat, Walikota Mataram lanjut Sekda lebih memprioritaskan usulan masyarakat untuk menjadi program yang dilaksanakan. 

Dengan demikian menurut Sekda, program pembangunan yang dilaksanakan di Kota Mataram lebih mudah dilaksanakan karena murni merupakan usulan yang diajukan oleh masyarakat